Fiksi
Terbalik
Gadis itu terpaku. Matanya sinis terhadap apa yang ia lihat. Ia melihat sosok gadis seumuran dengannya bermanja ria dengan orang tuanya duduk di resto. Ia yang melihat pemandangan dari luar cafe itu hanya bisa berdiam.
"Kamu kenapa, Ri?," sapaan temannya menghentikan lamunannya
"Gak apa-apa, ayo kita ke rumah Jihan!" Riri ceria kembali dan menyembunyikannya dari teman-temannya.
Gadis berusia 15 tahun itu menguncir rambutnya sambil jalan. Sifatnya yang ceria membuat siapa pun senang berteman dengannya.
Ia pun disegani guru-guru karena pintar dan sopan. Tapi, tanpa orang-orang sadari, ia memiliki lubang hitam di hatinya yang belum terlihat oleh siapa pun.
Jarak antara SMP dan rumah Jihan hanya beberapa meter. Alhasil mereka hanya jalan dan masuk ke kompleks rumah. Pada saat perjalanan pulang, Jihan yang berjalan di depan menghentikan langkah.
"Ri! Ri! Itu bapak kamu kan?" Jihan menunjuk mobil yang ditumpangi bapaknya Riri. Terlihat juga ada seorang wanita muda yang duduk di jok sampingnya.
Riri berdiam lalu kembali berlari ke arah sekolah. Ia tak mau melewati mobil ayahnya yang sedang bersama wanita selingkuhan.
Sontak teman-temannya pun mengejar dan merasa kebingungan. Mereka memanggil-manggil Riri, tapi tak digubris.
Sampai akhirnya di taman sekolah yang sudah sepi, mereka menemukan Riri tersungkur di pojok dinding taman.
"Tenang ya, Ri," ujar Hana.
"Kita bakal bantu kamu kok apa pun yang terjadi," ujar Jihan sambil memeluk Riri.
Pada hari itu, menjadi hal yang akan diingat oleh Riri. Bahwa masa mudanya tidak selalu berjalan mulus.
Akan selalu ada kepedihan yang akan diingat. Satu di antarnya ialah masalah keluarganya. Untungnya teman-teman Riri bisa diandalkan. Riri pun menjadi tenang kembali.
Makasih ya Ellen.
BalasHapusKamu sudah buat. Blognya dengan baik. Isilah terus di waktu kamu luang, isi dengan cerita-cerita menarik.
Terus sambil belajar utk mengatur jarak barisan atas dan bawahnya biar gak panjang. Terus boleh juga atuuran penulisannya center, atau left, atau full block.
By the way,
Nice story. Thanks ya.
By Mr. Ajix